Breaking News

Tak Terhalang Jeruji, Tiga Remaja Binaan Lapas Kediri Tetap Jalani Ujian Akhir

  


KEDIRI, suarajatimonline – Tiga remaja yang menjadi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri tetap mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) meski berada di balik jeruji. Proses ujian berlangsung selama empat hari, dimulai dari tanggal 14 hingga 17 April, dengan pengawasan ketat dari petugas lapas dan guru yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan.

Kepala Lapas Kelas IIA Kediri, Sholichin, mengungkapkan bahwa pelaksanaan ujian ini merupakan bagian dari kerja sama strategis antara pihak lapas dengan Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota Kediri. “Jadwal ujian kami atur agar tidak berbenturan dengan kegiatan internal lapas. Prosesnya tetap sesuai standar pendidikan yang berlaku,” jelasnya.

Dua dari peserta ujian tersebut merupakan siswa aktif dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri yang ada di Kabupaten Kediri. Sedangkan satu peserta lainnya berasal dari SMKN di wilayah Kota Kediri. Ketiganya saat ini duduk di bangku kelas 12 dan dijadwalkan akan segera menyelesaikan pendidikan menengah kejuruan mereka.

“Mereka tetap menjalani peran sebagai pelajar. Keberadaan mereka di dalam lapas tidak memutus hak mereka untuk menimba ilmu,” lanjut Sholichin. Ia menambahkan bahwa pembelajaran tetap dilakukan, meski dalam suasana dan cara yang berbeda dari sekolah pada umumnya.

Sebagai langkah perlindungan dan pembinaan, Lapas Kelas IIA Kediri juga memisahkan blok hunian antara narapidana remaja dan dewasa. Hal ini dilakukan untuk mencegah pengaruh negatif dan menjaga semangat belajar para remaja binaan. “Kami pastikan lingkungan belajar mereka tetap kondusif,” imbuhnya.

Ketiga warga binaan tersebut masih berusia remaja, yaitu 18 dan 19 tahun. Mereka terlibat dalam kasus kekerasan kelompok seperti tawuran dan pengeroyokan, yang kerap terjadi di kalangan pelajar. Namun, pihak lapas berkomitmen memberikan pembinaan terbaik agar mereka tidak kehilangan masa depan.

“Walau sedang dalam proses hukum, mereka tetap kami fasilitasi secara maksimal. Pendidikan menjadi kunci utama agar mereka bisa memperbaiki diri dan kembali ke masyarakat dengan bekal yang lebih baik,” tegas Sholichin.

Dengan dukungan dari guru dan petugas, para pelajar binaan ini mengikuti ujian secara serius dan penuh tanggung jawab. Harapannya, mereka tetap bisa lulus dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau memasuki dunia kerja dengan keterampilan yang memadai.(Red.R)

0 Comments

© Copyright 2022 - SUARA JATIM