KEDIRI, suarajatimonline – Nama Shandya Putri Aftaluna patut diperhitungkan sebagai sosok muda inspiratif dari Kota Kediri. Di usia yang baru menginjak 16 tahun, gadis yang akrab disapa Luna ini telah menunjukkan dedikasi luar biasa di dunia senam aerobik. Tahun depan, ia akan turut berkompetisi dalam ajang bergengsi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025, yang akan digelar di kawasan Malang Raya.
Luna merupakan warga Kelurahan Bandarlor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Ketimbang menghabiskan waktu remaja untuk bersantai atau sekadar hangout ke pusat perbelanjaan, ia memilih untuk fokus berlatih. Semangat dan kedisiplinan itu ia tanamkan sejak kecil.
“Latihan saya lakukan setiap hari, kecuali hari Minggu. Sudah jadi rutinitas sejak delapan tahun lalu,” ujar siswa SMAN 7 Kediri itu saat ditemui di lintasan jogging GOR Jayabaya, tempat favoritnya untuk berlatih.
Luna mengungkapkan bahwa perjalanan awalnya di dunia senam dimulai dari senam ritmik. Namun seiring waktu, ia merasa lebih cocok dengan aerobik gimnastik karena lebih sesuai dengan kemampuannya. “Ritmik itu butuh kelenturan tinggi, saya merasa kurang cocok. Tapi begitu pindah ke aerobik, saya merasa klik,” tuturnya.
Dorongan untuk terus berkembang datang dari sosok idolanya, Riri Kitazume, atlet senam aerobik asal Jepang yang telah berprestasi di level internasional. Luna bahkan berharap bisa mengikuti jejak Kitazume dan pasangannya, Saito Mizuki, yang telah mengharumkan nama negara mereka di panggung dunia.
Dedikasi Luna bukan tanpa rintangan. Selain harus berlatih 3 hingga 4 jam hampir setiap hari, ia juga pernah mengalami cedera lutut serius pada tahun 2022. Namun, cedera tersebut tak membuatnya menyerah. Dengan bantuan knee support, Luna tetap berlatih sembari menjaga kondisi tubuhnya agar tidak memperparah cederanya.
“Rasanya memang sakit, tapi saya anggap itu bagian dari proses menuju impian saya,” ungkapnya mantap.
Selain bercita-cita menembus level internasional di dunia senam, Luna juga memendam keinginan menjadi seorang polisi wanita (polwan). “Saya ingin bisa membanggakan orang tua dan jadi inspirasi untuk anak-anak muda lainnya,” ujarnya penuh semangat.
Kini, menjelang Porprov 2025, Luna semakin meningkatkan intensitas latihan. Libur sekolah justru menjadi momentum bagi dirinya untuk fokus mematangkan teknik dan stamina. “Kalau hari libur, saya bisa latihan dari pagi sampai sore. Lebih fokus karena tidak ada kegiatan belajar,” jelas alumnus SMP Negeri 4 Kediri tersebut.
Dengan semangat baja dan kerja keras yang terus diasah, Luna membuktikan bahwa usia muda bukanlah batasan untuk bermimpi besar. Ia membuktikan bahwa dengan konsistensi, disiplin, dan tekad, setiap anak muda bisa menorehkan prestasi gemilang.(red.r)
0 Comments