KEDIRI, suarajatimonline – Peringatan Hari Bumi Internasional yang jatuh pada 22 April 2025 menjadi momentum untuk kembali menyoroti persoalan sampah yang kian memprihatinkan. Khususnya setelah perayaan Idul Fitri, volume sampah mengalami lonjakan signifikan.
Endang Prastiwi, Ketua Yayasan Hijau Daun Mandiri Kabupaten Kediri, dalam wawancara langsung bersama RRI Kediri pada Jumat (18/4/2025), menyampaikan bahwa peningkatan sampah pasca-Lebaran menandakan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap dampak lingkungan.
"Hal ini mencerminkan minimnya kepedulian warga akan ancaman yang ditimbulkan oleh sampah terhadap ekosistem," jelasnya.
Ia juga menyoroti bahwa budaya memilah sampah belum menjadi kebiasaan bagi sebagian besar masyarakat. Padahal, menurutnya, tindakan sederhana seperti memisahkan sampah organik dan anorganik dapat menjadi langkah awal dalam menjaga keberlangsungan alam.
“Kalau kita terus abai, maka generasi mendatanglah yang akan menanggung akibatnya,” imbuh Endang dengan nada prihatin.
Mengangkat tema "Our Power, Our Planet", Hari Bumi tahun ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengambil peran aktif. Di Kediri, peringatan ini akan dilaksanakan pada 3 Mei mendatang, dengan berbagai agenda seperti konser peduli lingkungan, pasar bebas sampah plastik, serta dialog publik seputar pengelolaan sampah dan kesiapsiagaan bencana.
Endang pun berharap masyarakat mulai bergerak dari hal kecil, demi masa depan bumi yang lebih baik.
"Ayo mulai dari diri sendiri, dari rumah masing-masing. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga bumi ini untuk anak cucu kita?" tutupnya penuh harap.(Red.R)
0 Comments