KEDIRI, suarajatimonline – Dulu, Raden Ajeng Kartini dikenal sebagai pionir perjuangan hak perempuan di tengah penjajahan kolonial. Ia memperjuangkan kesetaraan gender dan akses pendidikan bagi kaum hawa, membuka jalan menuju kebebasan dari belenggu tradisi yang membatasi peran perempuan.
Kini, semangat perjuangan itu tetap bergema. Di Kediri, sosok Dr. Jesicha Yenny Susanty, SH, MH, CLA, CCD, hadir sebagai representasi modern dari nilai-nilai Kartini. Ia dikenal luas sebagai figur yang berani, peduli, dan berdedikasi tinggi dalam menyelamatkan generasi muda dari jeratan narkoba.
Dipanggil akrab Dr. Jesicha, ia adalah cahaya harapan bagi mereka yang terjerumus dalam gelapnya dunia narkotika. Dengan tekad kuat, ia membangun Rumah Pemulihan Eklesia Kediri Foundation, sebuah lembaga rehabilitasi yang tidak hanya fokus pada pemulihan fisik, tetapi juga menyentuh aspek mental, sosial, dan spiritual.
Di tangan dinginnya, para penyintas narkoba diberikan kesempatan kedua untuk memperbaiki diri. Melalui pendekatan holistik, mereka tidak hanya direhabilitasi tetapi juga dipulihkan jiwanya, diberdayakan, dan dipersiapkan untuk kembali menjadi bagian dari masyarakat yang produktif.
“Bagi saya, menyelamatkan satu jiwa dari narkoba adalah menyelamatkan masa depan bangsa,” ujar Dr. Jesicha dalam salah satu wawancaranya.
Perjuangan wanita inspiratif ini tidak berhenti sampai di sana. Sebagai seorang pakar hukum, ia aktif menyuarakan perlunya pembaruan dalam sistem hukum yang selama ini dianggap terlalu menitikberatkan pada aspek hukuman semata. Menurutnya, para korban penyalahgunaan narkoba lebih layak mendapatkan kesempatan untuk pulih dan tumbuh kembali daripada semata-mata dikriminalisasi.
Ia juga gencar menyuarakan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam upaya pencegahan. Edukasi dini, perhatian keluarga, serta kebijakan yang berpihak pada rehabilitasi, menurutnya adalah kunci utama dalam memutus rantai penyalahgunaan narkoba.
Melalui langkah-langkah nyata, Dr. Jesicha telah menunjukkan bahwa perempuan masa kini mampu menjadi agen perubahan yang signifikan. Ia bukan hanya merawat harapan, tetapi juga menjadi simbol kekuatan dan kasih yang mampu membangkitkan mereka yang telah lama kehilangan arah.(Red.R)
0 Comments