Kediri, suarajatimonline – Alunan merdu seruling terdengar dari teras sebuah rumah di Dusun Genukwatu, Desa Nanggungan, Kecamatan Kayenkidul. Sumbernya adalah Sugiarto, seorang perajin seruling kayu yang karyanya telah menembus pasar internasional.
Sugiarto, pria 37 tahun, memamerkan kepiawaiannya memainkan native American flute, salah satu seruling hasil karyanya. Dengan panjang mencapai satu meter, bentuk seruling ini unik, pipih, dan memiliki tiga lubang memanjang. "Ini flute triple harmony," jelasnya.
Keahliannya membuat seruling bermula dari pengalaman bekerja di Bali, di rumah seorang pembuat seruling asal Jerman, Mr. Argent. Di sana, dia belajar teknik pembuatan seruling, mulai dari bambu hingga kayu.
Sejak 2018, Sugiarto kembali ke Kediri dan mulai membuat seruling kayu secara mandiri. Pesanan datang terutama dari luar negeri, seperti Kanada, Jerman, dan Prancis. Proses pembuatan serulingnya rumit, membutuhkan ketelitian tinggi, terutama pada tahap tuning untuk menghasilkan nada yang sempurna.
Hingga kini, Sugiarto terus melestarikan seni pembuatan seruling kayu di tengah keterbatasan, menjadikan namanya salah satu yang diperhitungkan di dunia musik tradisional internasional. (Red.A)
0 Comments