Breaking News

Prabowo Bawa Komitmen Investasi Rp 158 Triliun dari China, Berikut Daftarnya




Jakarta, 12 November 2024,  suarajatimonline – Presiden Prabowo Subianto mengunjungi Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada 8-10 November 2024 dalam kunjungan kenegaraan pertama. Lawatan ini membuahkan komitmen kerja sama investasi senilai US$ 10,07 miliar atau sekitar Rp 158,09 triliun (kurs Rp 15.700). 

Kesepakatan ini disahkan dalam forum Indonesia-China Business Forum (ICBF) yang digelar di Hotel The Peninsula Beijing oleh KADIN Indonesia Komite Tiongkok dan Kedutaan Besar RI di China. Acara ini dihadiri lebih dari 200 pengusaha serta pimpinan perusahaan dari kedua negara.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan bahwa dalam kegiatan ini, telah ditandatangani sejumlah nota kesepahaman kerja sama antara perusahaan Indonesia dan China. Kesepakatan tersebut meliputi sektor-sektor strategis seperti kesehatan, bioteknologi, manufaktur, energi terbarukan, ketahanan pangan, dan keuangan.

"Tiongkok adalah salah satu investor utama di Indonesia. Seperti yang disampaikan Presiden Prabowo, Pemerintah Indonesia akan terus mendorong penciptaan iklim investasi yang kondusif dan fasilitas memadai bagi para investor," kata Rosan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/11/2024).

Perkuat Hubungan Kerja Sama

Rosan menambahkan, forum bisnis ini menjadi peluang besar untuk mempererat hubungan kerja sama bilateral. Kunjungan kali ini juga menjadi momen penting untuk menggali lebih banyak potensi kolaborasi, khususnya di bidang investasi berkelanjutan dan hilirisasi.

Dalam lawatannya, Presiden Prabowo juga bertemu Presiden Xi Jinping. Keduanya sepakat untuk terus mempererat hubungan kedua negara yang telah terjalin baik. "Kita telah hidup berdampingan selama berabad-abad, dan budaya serta masyarakat kita telah lama terhubung," ungkap Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Li Qiang dan Ketua Kongres Rakyat Nasional RRT Zhao Leji di Great Hall of the People. Pertemuan ini memperkuat komitmen Indonesia untuk meningkatkan kerja sama strategis dengan China dalam berbagai bidang, termasuk investasi, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan.

Rekam Jejak Investasi China di Indonesia

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan China telah terjalin sejak 1950, dan kerja sama ekonomi terus meningkat, terutama setelah berlakunya Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Tiongkok pada 2010 dan Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-RRT pada 2013. Investasi China di Indonesia meningkat signifikan dari tahun ke tahun, bahkan posisi China dalam Penanaman Modal Asing (PMA) naik dari peringkat ke-9 pada 2015 menjadi peringkat ke-2 terbesar pada 2019. 

Sejak 2019 hingga September 2024, total investasi China di Indonesia mencapai US$ 34,19 miliar (Rp 536,78 triliun), atau 18% dari total investasi asing di Indonesia. Investasi ini didominasi oleh sektor industri logam dasar (42%), diikuti oleh transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi (23%), industri kimia dan farmasi (9%), serta sektor listrik, gas, dan air (8%).

Secara geografis, investasi China lebih banyak diarahkan ke luar Pulau Jawa (67%), dengan Sulawesi Tengah sebagai lokasi investasi tertinggi senilai US$ 12,54 miliar (37%), diikuti oleh Jawa Barat sebesar US$ 7,19 miliar (21%), Maluku Utara sebesar US$ 5,18 miliar (15%), Jakarta sebesar US$ 1,66 miliar (5%), dan Banten sebesar US$ 1,34 miliar (4%).

Kunjungan Presiden Prabowo ke China dan komitmen investasi yang diperoleh diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan memperkuat kerja sama strategis di masa mendatang. (Red.D)

0 Comments

© Copyright 2022 - SUARA JATIM